Rabu, 23 Juni 2010

Puisi seorang suami ke Almh istrinya

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam
diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

Selamat jalan sayang,
Cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamat jalan,
Calon bidadari surgaku ….

Selasa, 22 Juni 2010

Keajaiban bersyukur

Hidup ini mudah jika kita terbuka. Terbuka melihat hal-hal kecil di sekitar kita, terbuka menerima cobaan yang sedikit menghambat perjalanan kita, terbuka dalam berpikir begitu beruntungnya kita jika dibandingkan dengan orang lain, dan masih banyak lagi keterbukaan yang harus kita lakukan dalam menyikapi hidup. Untuk selanjutnya kita perlu berterima kasih kepada Tuhan atas takdir-Nya yang indah untuk kita. Itulah Bersyukur…

Dengan bersyukur, ibarat kata punya uang seribu saja kita merasa kaya. Selain itu, bersyukur merupakan obat ampuh untuk mengobati sifat iri. Yup..sifat dimana kita merasa cemburu ketika orang lain bahagia, sifat yang menunjukkan kalau kita tidak punya sesuatu yang bisa kita banggakan atau bahkan sifat yang bisa menghambat kehidupan kita. Tidaklah sulit untuk melakukan ini. Hanya perlu kepekaan terhadap apa yang telah kita miliki dan peka terhadap sekitar kita.

Akhirnya, Anda akan merasakan keindahan hidup seperti orang dan nyanyian katakan. Inilah keajaiban bersyukur..

Kenangan

Sejenak mari kita berjalan mundur, kembali ke 6 tahun yang lalu. Dari tahun 2004 sampai saat ini, berapa banyak kah peristiwa yang dapat tersimpan dan berkesan bagi Anda. Berapa banyak kenangan yang tersimpan di album hati Anda?

Ok, kita tutup lembaran lama itu. Tidak baik berlama-lama dimasa lalu. Karena waktu geraknya selalu maju.

Sepuluh tahun dari sekarang. Apa yang akan anda ingat tentang HARI INI…? Apakah pakaian yang anda pakai, atau yang anda santap saat makan siang, atau yang anda tonton nanti malam? Mungkin tidak satupun dari itu.

Adakah sesuatu dari HARI INI yang akan anda ingat? ataukah semuanya hanya akan jadi rangkaian kabur deretan hari setelah satu dua minggu seperti deretan tahun-tahun yang lalu.

Pikirkan hal-hal yang dapat anda kerjakan SEKARANG, sehingga anda dapat memiliki kenangan akan HARI INI. Hal yang anda akan ingat dengan bangga karena anda telah mengerjakannya.

Ada orang yang dengan mereka anda bisa mencapai sesuatu.
Ada tujuan yang bisa anda rintis hari ini.
Ada masalah yang bisa anda selesaikan hari ini.
Ada kebaikan yang anda bisa berikan pada orang lain hari ini
Ada hal baru yang bisa anda pelajari hari ini.
Ada kesempatan yang dapat anda nikmati hari ini.

Apakah anda akan mengingat hari ini, dalam sepuluh tahun ke depan..? Mungkin tidak. Tetapi bayangkan betapa berartinya hidup anda, bila anda mencoba membuat setiap hari anda memiliki suatu kenangan.

http://www.resensi.net

Jangan tangisi apa yang bukan milikmu

Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali.
Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai,
kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah
berandai-andai ria. Pffhh...sungguh semua itu tlah hadirkan nelangsa
yang begitu menggelora dalam jiwa.

Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa
masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih
ada kekuatan untuk melangkahkan kaki mencari ilmu, mencari rejeki,
kebahagian yang akan mengantarkan pada ketentraman jiwa.

Hidup ini ibarat belantara.Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan
memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan.
Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang
kita mau bisa tercapai.

Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak
perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak
punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang
lain.

Betapa banyak orang yang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua
pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang.
Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan benar. Padahal
dimensi dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan
hak kita. Padahal hakekat kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa yang
memang bukan hak kita.

Apa yang memang menjadi bagian dari kita di dunia, entah itu Rejeki,
jabatan, kedudukan pasti akan Allah sampaikan.Tetapi apa yang memang
bukan milik kita, ia tidak akan kita bisa miliki, meski ia nyaris
menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.

Demikian juga bagi yang sedang galau terhadap jodoh. Kadang kita tak
sadar mendikte Allah tentang jodoh kita, bukanya meminta yang terbaik
tetapi benar-benar mendikte Allah: Pokoknya harus dia Ya Allah... harus
dia, karena aku sangat mencintainya. Seakan kita jadi yang menentukan
segalanya, kita meminta dengan paksa. Dan akhirnya kalaupun Allah
memberikanya maka tak selalu itu yang terbaik. Bisa jadi Allah tak
mengulurkanya tidak dengan kelembutan, tapi melemparkanya dengan marah
karena niat kita yang terkotori.

Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah : Maka
setelah ini wahai jiwa..., jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa
berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu.

Setelah ini harus benar-benar dipikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa
perlu didunia ini harus benar-benar perlu bila ada relevansinya dengan
harapan kita akan bahagia di akhirat. Karena seorang "baik" tidak hidup
untuk dunia tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang
sesungguhnya: hidup di akhirat kelak!

Maka sudahlah....., jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!

Mengalah demi kasih

Pada sebuah jamuan makan malam penggalangan dana untuk sekolah anak-anak cacat, ayah dari salah satu
anak yang bersekolah disana menghantarkan satu pidato yang tidak mungkin dilupakan oleh mereka yang
menghadiri acara itu. Setelah mengucapkan salam pembukaan, ayah tersebut mengangkat satu topik:

'Ketika tidak mengalami gangguan dari sebab-sebab eksternal, segala
proses yang terjadi dalam alam ini berjalan secara sempurna/ alami.
Namun tidak de mikian halnya dengan anakku, Shay. Dia tidak dapat
mempelajari hal-hal sebagaimana layaknya anak-anak yang lain. Nah,
bagaimanakah proses alami ini berlangsung dalam diri anakku? '

Para peserta terdiam menghadapi pertanyaan itu.

Ayah tersebut melanjutkan: "Saya percaya bahwa, untuk seorang anak
seperti Shay, yang mana dia mengalami gangguan mental dan fisik sedari lahir, satu-satunya
kesempatan untuk dia mengenali alam ini berasal dari bagaimana orang-orang sekitarnya memperlakukan
dia"

Kemudian ayah tersebut menceritakan kisah berikut:
Shay dan aku sedang berjalan-jalan di sebuah taman ketika beberapa orang anak sedang bermain
baseball. Shay bertanya padaku,"Apakah kau pikir mereka akan membiarkanku ikut bermain?" Aku tahu
bahwa kebanyakan anak-anak itu tidak akan membiarkan orang-orang seperti Shay ikut dalam tim mereka,
namun aku juga tahu bahwa bila saja Shay mendapat kesempatan untuk bermain dalam tim itu, hal itu
akan memberinya semacam perasaan dibutuhkan dan kepercayaan untuk diterima oleh orang-orang lain,
diluar kondisi fisiknya yang cacat.

Aku mendekati salah satu anak laki-laki itu dan bertanya apakah Shay dapat ikut dal am tim mereka,
dengan tidak berharap banyak. Anak itu melihat sekelilingnya dan berkata, "kami telah kalah 6
putaran dan sekaran sudah babak kedelapan. Aku rasa dia dapat ikut dalam tim kami dan kami akan
mencoba untuk memasukkan dia bertanding pada babak kesembilan nanti'

Shay berjuang untuk mendekat ke dalam tim itu dan mengenakan seragam tim dengan senyum lebar, dan
aku menahan air mata di mataku dan kehangatan dalam hatiku. Anak-anak tim tersebut melihat
kebahagiaan seorang ayah yang gembira karena anaknya diterima bermain dalam satu tim.


Pada akhir putaran kedelapan, tim Shay mencetak beberapa s kor, namun masih ketinggalan angka. Pada
putaran kesembilan, Shay mengenakan sarungnya dan bermain di sayap kanan. Walaupun tidak ada bola
yang mengarah padanya, dia sangat antusias hanya karena turut serta dalam permainan tersebut dan
berada dalam lapangan itu. Seringai lebar terpampang di wajahnya ketika aku melambai padanya dari
kerumunan. Pada akhir putaran kesembilan, tim Shay mencetak beberapa skor lagi. Dan dengan dua angka
out, kemungkinan untuk mencetak kemenangan ada di depan mata dan Shay yang terjadwal untuk menjadi
pemukul berikutnya.

Pada kondisi yg spt ini, apakah mungkin mereka akan mengabaikan
kesempatan untuk menang dengan membiarkan Shay menjadi kunci kemenangan mereka?
Yang mengejutkan adalah mereka memberikan kesempatan itu pada Shay.

Semua yang hadir tahu bahwa satu pukulan adalah mustahil karena Shay bahkan tidak tahu bagaimana
caranya memegang pemukul dengan benar, apalagi berhubungan dengan bola itu.

Yang terjadi adalah, ketika Shay melangkah maju kedalam arena, sang
pitcher, sadar bagaimana tim Shay telah mengesampingkan kemungkinan
menang mereka untuk satu momen penting dalam hidup Shay, mengambil
beberapa lang kah maju ke depan dan melempar bola itu perlahan sehingga Shay paling tidak bisa
mengadakan kontak dengan bola itu. Lemparan pertama meleset; Shay mengayun tongkatnya dengan ceroboh
dan luput.
Pitcher tsb kembali mengambil beberapa langkah kedepan, dan melempar
bola itu perlahan kearah Shay. Ketika bola itu datang, Shay mengayun kearah bola itu dan mengenai
bola itu dengan satu pukulan perlahan kembali kearah pitcher.
Permainan seharusnya berakhir saat itu juga, pitcher tsb bisa saja
dengan mudah melempar bola ke baseman pertama, Shay akan keluar, dan permainan akan berakhir.


Sebaliknya, pitcher tsb melempar bola melewati baseman pertama, jauh dari jangkauan semua anggota
tim. Penonton bersorak dan kedua tim mulai berteriak, "Shay, lari ke base satu! Lari ke base satu!".
Tidak pernah dalam hidup Shay sebelumnya ia berlari sejauh itu, tapi dia berhasil melaju ke base
pertama. Shay tertegun dan membelalakkan matanya.

Semua orang berteriak, "Lari ke base dua, lari ke base dua!"

Sambil menahan napasnya, Shay berlari dengan canggung ke base dua. Ia terlihat bersinar-sinar dan
bersemangat dalam perjuangannya menuju base dua. Pada saat Shay menuju base dua, seorang pemain
sayap kanan memegang bola itu di tangannya. Pemain itu merupakan anak terkecil dalam timnya, dan dia
saat itu mempunyai kesempatan menjadi pahlawan kemenangan tim untuk pertama kali dalam hidupnya. Dia
dapat dengan mudah melempar bola itu ke penjaga base dua. Namun pemain ini memahami maksud baik dari
sang pitcher, sehingga diapun dengan tujuan yang sama melempar bola itu tinggi ke atas jauh melewati
jangkauan penjaga base ketiga. Shay berlari menuju base ketiga.

Semua yang hadir berteriak, "Shay, Shay, Shay, teruskan perjuanganmu Shay"

Shay mencapai base ketiga saat seorang pe main lawan berlari ke arahnya dan memberitahu Shay arah
selanjutnya yang mesti ditempuh. Pada saat Shay menyelesaikan base ketiga, para pemain dari kedua
tim dan para penonton yang berdiri mulai berteriak, "Shay, larilah ke home, lari ke home!". Shay
berlari ke home, menginjak balok yg ada, dan dielu-elukan bak seorang hero yang memenangkan grand
slam. Dia telah memenangkan game untuk timnya.

Hari itu, kenang ayah tersebut dengan air mata yang berlinangan di
wajahnya, para pemain dari kedua tim telah menghadirkan sebuah cinta yang tulus dan nilai
kemanusiaan kedalam dunia.

Shay tidak dapat bertahan hingga musim panas berikut dan meninggal musim dingin itu. Sepanjang sisa
hidupnya dia tidak pernah melupakan momen dimana dia telah menjadi seorang hero, bagaimana dia telah
membuat ayahnya bahagia, dan bagaimana dia telah membuat ibunya menitikkan air mata bahagia akan
sang pahlawan kecilnya.

Seorang bijak pernah berkata, sebuah masyarakat akan dinilai dari cara mereka memperlakukan seorang
yang paling tidak beruntung diantara mereka.

towal towel

Selasa, 22 juni 2010

hari yang ga akan pernah gw lupain.
tapi sayang na gw ga bisa publikasikan alasan na.
cmn org2 tertentu yg tau alasan na.hahahahaha
tetap ceria walau hati gundah :D

Senin, 21 Juni 2010

blukutuk

udah 3 hari ini gw sakit pinggang, astaga udah kyk nenek2 aja gw pke sakit pinggang segala.ckckck. belum selesai sama sakit pinggang yang gw alami ada lagi masalah yang baru, ternyata gw ga di bolehin ikut uas untuk 2 mata kuliah.huff
klo ketauan mamake bisa tambah lagi masalah gw.

bikin puisi dlu ahh buat mamake, sapa tau aja hati na tersentuh (licik mode : on)

"ohh mamake, maafkan putri mu yang malas ini, mamake.
aku ini bukannya tidak pintar, tapi aku malas, mamake.
aku slalu berjanji untuk merubah sikap ku, mamake.
tapi sampai saat ini pun, aku masii mengulangi kesalahan yang sama, mamake.

ohh mamake, kau begitu tulus menyayangi ku
tak pernah bosan untuk ingatkanku
slalu sabar dalam menghadapi ku
aku sayang kamu ohh mamake"

hahahahaha, walaupun amburadul tiap katanya tapi ini curahan hati seorang anak yang hingga saat ini belum pernah mengutarakan perasaan sayangnya ke ibunda tercinta.
oiya, mamake itu ada maknanya loh.
mamake = mama kepreeeeet.
julukan itu dari ade gw, ada-ada aja yaa ade gw. heran gw juga.hahahaha

yaa inti na gw harap hari ini lebih baik dr kemarin, dan hari esok menjadi lebih baik lagi dr hari ini. amiinn :)

celoteh cablakcabluk

Dalam diam ku bertanya pada diri sendiri..
apakah aku sudah cukup pantas untuknya?
apakah aku bisa membahagiakannya dengan segala kekurangan ku?
bisa kah aku menjadi yang terbaik untuknya?

Bimbang...
keraguan pun menghantui diriku..

Dan seketika aku teringat apa yang aku katakan padanya,
"Hidup takkan pernah mengalahkan aku, kita yang harus memilih bangkit atau tenggelam"
itulah sepenggal kata yang membuat ku berfikir tentang segala hal,
Hingga aku pun tersadar..

Aku harus bisa..
yaa, aku harus bisa jadi yang terbaik untuknya
aku memilih untuk bangkit dalam kerapuhan hatiku
dan aku juga memilih untuk membahagiakan dirinya..